Kamis, 08 Oktober 2009

Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang diliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia merupakan sumberdayas terpenting dalan suatu bangsa atau negra. Sumberdaya mansuia itu harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kaulitas. Segi kuantitas bersangkutan paut dengan jumlah, kepadatan, mobilitas penduduk, tingkat kesehatan, dan kualitas terutama dilihat dari beberapaaspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia, sumber daya manusia yang bernilai kualitatif adalah kemampuan kreatif dan produktif sehingga yang dihasilkan melebihi yang dimkan serta yang dirusak.
Sekarang ini kita memasuki era globalisasi, yaitu suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia di mana batas wilayah bukan lagi merupakan hambatan yang berarti.
Frekuensi hubungan antara bangsa-bangsa di dunia ini menjadi makin intens, hubungan bangsa kita dengan bagsa lain cenderung makin tinggi. Ini memebawa konsekuensi pengaruh di mana tata nilai dan budaya luar akan makin deras pula masuk ke Indonesia. Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan ideologi, kewaspadaan dan sumber daya manusia yang kuat, kita bisa menjadi korban globalisasi dan dalam pergaulan antar bangsa tersebut. Sebaliknya kalau kita memiliki ketahanan idiologi, kewaspadaan dan sumber daya manusia yang kuat dan terlatih, maka di tengah-tengah keadaan yang tidak menentu ini, kita akan dapat memperoleh keuntungan.
Komunikasi yang semakin maju, globalisasi, dan makin tingginya hubungan antar bangsa, memungkinkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri terutama yang memiliki keunggulan komperatif dan kompetetif, ini berarti kesempatan yang baik bagi kita untuk mengekspor produk kita ke luar negeri, datangnya serbuan ekonomi dari luar negeri.

B. TUJUAN
“Untuk memajukan SDM Bangsa Indonesia dan mengembangkan SDM Bangsa Indonesia dalam era globalisasi”

BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Berbicara masalah sumber daya manusia, sebenarnya dapat kita lihat dari dua aspek, yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah sumber dya manusia (penduduk) yang kurang kontribusinya dalam pembangunan , dibandungkan dengan aspek kualitas. Bahkan kuantitas sumbner daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa. Sedangkan kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut, yang menyangkut kemampuan baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik (kecerdasan dan mental). Oleh karena itu untuk kepentingan akselerasi suatu pembangunan di bidang apa pun, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu prasayarat utama.
Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat diupayakan melalui program-program kesehatan dan gizi, sedangkan untuk meningkatkan kualitas atau kemampuan non fisik tersebut maka upaya pendidikan dan pelatihan adalahyang paling diperlukan. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan Sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia secara makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan di sini mencangjup perencanaan, pembangunan dan pengelolan sumber daya manusia.
Apablila kita berbcara secara mikro,dalam arti lingkungan suatu unit kerja (Departeman atau lembaga-lembaga yang lain), maka sumber daya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja atau pegawai atau karyawan (employee).
Pengembangan sumber daya manusia secara micro adalah suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan dan pengelolaan tenaga vatau karyawan untuk mencapai suatu hasil optinum. Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untukl pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspaek kemampuan intelektual dan kepribadaian manusia.
Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau intansi yang ingin berkembang, maka pendidikan dan pelatihanh vbagi karyawannya harus memperoleh perhatian yang besar tambahnya di zaman globalisasi sekarang.
B. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembangunan
Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan, dan oleh karenanya pembahasan tentang masalah pendidikan umumnya dan pelatihan khususnya,tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan dari tujuan, sasaran dan titik berat pembangunan. Dalam GBHN(1993) telah didariskan, bahwa: Pembangunan jangka panjang kedua bertujuan mewujudkan bagsa yang maju dan mandiri serta sejahtra lahir batin sebagi landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sasaran umum pembangunan kedua jangka panjang kedua adalah terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtra lahir dan batin. Titik berat pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada bidang ekonomi, yang merupakan penggerakan untama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong dengan rasa saling memperkuat.
1. Pendekatan Integratif Sumber Daya Manusia
Suatu konsep yang ditawarkan ialah Model Integratif Siklus Multi Dimensional SDM, yang memuat hal-hal senagai berikut:
a. SDM dilihat dari empat dimensi hubungan yakni: Hubungan dengan sesamanya, atau dengan dirinya sendiri ; hubungan manusia dengan manusia; hubungan dengan lingkuangan; hubungan dengan Tuhan YME.
b. Karateristik kualitas SDM mencangkup delapan aspek : kesehatan, ekonomi, pendidikan, keagamaan, mental psikologi, sosial budaya, lingkungan alamiah, ketahanan sosial dan keamanan.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN NASIONAL DAN GAMBARAN KEHIDUPAN YANG DIHARPKAN
Dalam era globalisasi ini kita hidup dala suasana penuh persaingan, perdagangan bebas, dan hubungan antarbangsa semakin terbuka. Untuk itu, diperlukan persiapan yang matang dan memadai. Gamabaran kehidupan yang sesuai dalam fase ini antara lain:
a. kualitas SDM yang tinggi, yang tercermin dari kemampuan tenaga-tenaga profesional,
b. semakin handalnya sumber-sumber pembiyaan pembangunan yang bersal dari dalam negeri,yng berarti ketrgantungan kepada pembiyaan dari luar negeri semakin kecil/tidak ada,
c. memiliki kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan pokok,
d. secara umum memilki ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki saing tinggi,dan
e. etos kerja dan disiplin yang tinggi.
Disamping itu, perlu diperhatikan juga situasi intenasional baik situasi politik, keamanan maupun ekonomi, karena hal itu dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung atau tidak yang pada gilirannya akan dapat mengganggu usaha mencapai sasaran-sasaran pembangunan nasional.
Skema pembangunan sumber daya manusia dalam pembagunan.

D. GlOBALISASI DALAM HUBUNGAN ANTAR BANGSA
1. Di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Hubungan dan kerjasama dengan bangsa lain, khususnya dalam bidang Iptek diharapkan dapat menstransfer iptek tersebut untuk kemajuan kita dan kemajuan sumber daya manusia Indonesia karena dengan iptek in mudah-mudahan masyarakat bisa semakin maju dan tidak ketinggalan zaman dari masyarakat luar negeri. Dan dengan iptek dan juga sumber daya manusia akan semakin maju dan berkembang karena komunikasi semakin lancar, makin tingginya penguasaan terhadap iptek, berarti dapat mendukung dan mempelancar jalannya pembangunan. Dan tanpa sumber daya manusia pun tidak mungkin pembangunan akan lancar karena SDM lah yang berfungsi untuk membuat pembangunan semakin maju. Maka diharapkan kepada pemerintah agar meningkatkan sumber daya manusia Indonesia.
2. Di Bidang Sikap Mental
Peningkatan budaya disiplin, etos kerja dalam kehidupan perlu kita wujudkan dengan peningkatan suka bekerja keras, menghargai waktu, berdisiplin dalam segala hal. Dan perlu ditegaskan di sini sumber daya manusia Indonesia harus melakukan apa yang ada di atas tersebut agar sumber daya manusia Indonesia disiplin dengan adanya waktu, bekerja keras, dan lain sebagaianya demi membangun Indonesia yang maju. Dan saat bersaing di negara maju lainnya. Apabila kita meningkatkan kerja keras (etos kerja yang baik), disiplin seperti bangsa Jepang, Korea Selatan, dan sebagainya, maka sumber daya manusia Indonesia kan semakin maju dan mudah bergaul dengan bangsa-bangasa lain yang sudah berkembang. Dan hasil produktifitas, prestasi kerja akan mendapatkan hasil yang optimal bagi pembagunan Indonesia. Pengaruh globalisasi akan membawa pengaruh yang positif dan negatif. Pengaruh negatif dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Di Bidang Ekonomi
Era globalisasi ditandai kuatnya persaingan bebas di pasaran internasional, dan munculnya pengelompokan dagang antar bangsa yang cenderung meningkatkan proteksi dan diskriminasi pasar. Akibatnya yang tidak bisa barsaing akan kalah dan bisa mati. Maka dengan adanya persaingan babas ini diharapkan agar sumber daya manusia Indonesia semakin maju karena kalau tidak maju-maju bangsa Indonesia akan kalah dan mati dalam persaingan pasar bebas yang semakin hari semakin maju.
4. Di Bidang Sosial Budaya
Di bidang ini dengan adanya keterbukaan, gbalisasi dan semakin intensnya hubungan kita dengan bangsa lain, maka akan masuk nilai-nilai sosial budya asing termasuk yang tidak sesuia dengan keperibadian kita. Akibtnya pola pikir, sikap hidup, dan perbuatan kita akan terpengaruh. Apabila hal ini tidak kita sadari atau tidak segera kita tanggulangi akan sangat merugikan bagi kehidupan sumber daya manusia, bangsa dan negara. Contoh akibat pergulan bebas, minuman-minuman keras, pertujukan-pertujukan hiburan yang cenderung porno dan asusila, demonstrasi atau unjuk rasa yang diikiti dengan tindak kekerasan dan lain-lain.maka dengan adanya globalisasi ini kita awasi sumber daya manusia Indonesia kita agar tidak terjerumus ke dalam liang kejahatan dan hawa nafsu belaka dan mengakibtkan SDM kita tidak peduli lagi dengan adanya pembangunan nasional.
5. Di Bidang Politik dan Pertahanan Keamanan
Akibat negatif yang ditimbulkan sebagi akibat transparansi, globalisasi, dan hubungan kita dengan bangsa lain yaitu kemunginan timbulnya rongrongan terhadap idiologi Pancasila, Wawasan Nusantara, ketahanan nasional khususnya persatuan dan kesatuan bangsa, seperti separatisme, gejala disintegrasi bangsa, konfilk sosial yang dapa mengganggu kelancaran jalannya pembangunan nasional, rusaknya sumber daya manusia Indonesia, dan lain-lain.
E. MASUKNYA IPTEK DAN BUDAYA ASING SERTA CARA MENYARINGNYA
Bangsa Indonesia dewasa ini tengah dalam masa transisi, yakni dri masyarakt berkembang menuju ke masyarakat industri, melalui proses pembanginan sebagia usaha meletakkan dasar masyarakat modern.
Dalam menyaring masuk modal, iptek, dan keterampilan akan terserap pula nilai-nilai sosial budaya dari luar yang belum tentu sesuai dengan nilai budaya Indonesia. Oleh karena itu harus menyaring nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita dalam proses menuju masyarakat modern, dan kau tidak disaring sumber daya manusia Indonesia pun tidak akan maju dan akan terus dan terus bertahan dalam kondisi yang tidak sesuai dengan kemajuan zaman yang ada di dunia. Proses penyesusain biasanya disertai dengan kerawanan sosial karena nilai-nilai lama mulia ditinggalkan., dan nilai yang baru belum melembaga. Oleh karena itu, di sisnilah letak pentingnya pemasyarakatan pembudayaan nilai moral agama, hukum, kesusilaan, dan pengamalan Pancasila dalam menuju masyarakat modern agar tetap berkembang di atas kepribadian bangsa dan tetap memiliki ketakwaan yang tinggi.
Seperti yang telah dijelaskan di depan bahwa dengan penerapan iptek dari luar, langsung atau tidak akan terbawa pulu nilai-nilai sosial budaya dan politik dar luar ke Indonesia. Hadirnya teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat dalam masyarakat dapat menimbulkan perubahan, perubahan dalam masyarakat yang menyangkut masalah kepribadian kita. Untuk itu, nilai-nilai budaya yang masyk kita seleksi dan saring terlebih dahulu dengan cara sebgai berikut.
1. Kesetiaan Kepada Ideologi Nasional (Pancasila)
Kesetiaan kepada ideologi nasional (Pancasila) sangat diperlukan untuk menghadapi nilai-nilai budaya maupun politik dari luar, lebih-lebih komunisme ataupun liberalsme dengan segala akibat. Yang antara lain dapat menghancurkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak mematuhi Pancasila karena adanya budaya asing masuk ke Indonesia tanpa disaring terlebih dahulu, makanya diperlukan kesetian kepada ideologi nasional perlu diterapkan.
2. Mengembangkan Sifat Kekeluargaan dan Kegontongroyongan
Dengan makin majunya iptek sadar atau tidak, mendorong manusia menjadi egois, kurang rasa solidaritas/kesetiakawanan sesamanya. Untuk itu, perlu dikembangkan sifat kekeluargaan dan kegontongroyongan. Kalau tidak, kita nanti bisa menjadi bangsa yang maju tetapi berjiwa egois-indivdualistis. Kalau ini yang terjadi jelas tidak membahgiakan bagi kita semua, sebab manusia akan bahagia ika semua unsur/potensi yang ada pada manusia itu berkembang secara selaras, serasi, dan seimbang dan juga meningkatkan sumber daya manusia Indonesia semakin maju dan terus berkambang dari hari ke hari.
3. Menggali dan Mengembangkan Nilai Seni Budaya dan Norma-Norma Yang Berlaku dalam Masyarakat
Arus globalisasi yang didukung iptek tinggi menjadikan kegiatan atau pertunjukan karya seni budaya bangsa lain dalam waktu bersamaan atau relatif singkat dapat disaksikan atau dinikmati oleh seluruh laisan masyarakat Indonesia. Akibatnya apa yang ditunjukan atau ditampilkan baik orangnya, pakainnya, ceritanya atau aktingnya mudah ditiru oleh warga masyarakat kita sebagia mode.

F. MENGEMBANGKAN INDONESIA BERLANDASKAN NILAI-NILAI KEMANUSIAN
Apabila ditinjau dari segi kualitas, kemajuan, dn kesejahtraan rakyat, negara-negara di dunia sekarang ini dapat dikelompokan menjadi negara maju (industri), negara sedang berkembang (belum maju), dan negara terbelakang miskin).
Indonesia termasuk negara yang sedang berkembang.tentu saja dalam waktu yang tidak teralu lama diharapkan telah daat mengejar ketinggalan dengan negra-negara maju lainnya.
Dikaitkan dengan agama, teknologi, dan modal (dana), pengalaman menunjukan dan beberapa negara setelah menjadi negara maju (industri), mereka mninggalkan agama dan menjadi penghamba materi. Akibatnya mreka tetap tidak bahagia. Sebaliknya ada juga beberapa negara yang terbelakang, mereka dalam membangun tidak didukung oleh ipetk dan dana. Aibatnya pembangunan tidak dapat berjalan dan kesejahtraan rakyat sulit diwujudkan.
Memebangun sumber daya manusia dan masyarakat yang adil, makmur,, dan modern yang tetap berkepribadian Indonesia, harus didasarkan kepada.
2. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupaan moral yang melandasi segala aktvitas setiap manusia Indonesia. Dari kondisi ini diharapkan akan lahir manusia-manusia Indonesia, yang bermental pembangunan, suka bekerja keras, dan jauh dari semua perbuatan dosa atau terkutuk. Dengan keadaan seperti tu, semua potensi yang kita milki seperti sumber daya manusia, dana, dan kekayaan lain baik yang masih potensial maupun efektif dapat sebesarnya-besarnya dikerahkan untuk pelaksanaan dan kelancaran pembangunan.
Dlam hubungan ini patut kita renungkan, bagaimana kalau suatu bangsa itu pintar, tetapi tidak beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bisa jadi kepintarannya itu hanya untuk menuruti nafsunya, bukan untuk kesejahtraan umat manusia.
3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Penguasaan Iptek
Kita sadar bahwa sumber daya alam itu terbatas. Apabila kita terlalu menggantungkan pada potensi tentu saja akan banyak mendapatkan kesulitan untuk masa yang akan datang. Berbeda dengan sumber daya manusia, potensi ini di samping idak terbatas, bila ditingkatkan kualitasnya, maka sangat mendukung bagi kemudahan dan kesejahtraan hidup manusia itu sendiri.
Dengan berbekal keterampilan dan iptek, manusia dapat mengolah potensi alam yang serba terbatas seefektf da seefisien mungkin untuk kesejahtraan hidupnya.dala hal ini kita bisa belajar dari pengalaman Jepang. Mengapa Jepang dalam perang dunia ke II dulu hancur, tetapi sekarang hasil industrinya merajai dunia? Jawabnya adalah Jepang berhasil membangun manusia-manusianya menjadi manusia berkualitas dan bermentalkan pembangunan.
Ditanamkan sikap mental manusia yang berkuaas, antara lain sebagia berikut.
a. Responsibility (rasa tanggun jawab) yang meiputi:
1) disiplin prilaku,
2) disiplin administrasi,
3) disiplin operasional, dan
4) disiplin konsepsual.
b. Willingnes to do more (kesediaan berbuat manfaat yang lebih banyak). Maksudnya iaah adanya kerelaan berkorban yang besar bagi setiap oarang Jepang untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Group Consciousness ( kesadaraan bersama atau perasatuan dan kesatuan). Maksudnya adalah kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Atas dasar kesadaran demikian mereka mempunyai tanggung jawab untu menymbang apa saja yang dimilikinya demi kemajuan dan kesejahtraan besama. Karena panggilan bangsa seperti ini daat membangkitkan semangat belajar mereka sangat tinggi. Ha inilah yang sangat mendukung berhasilnya pembangunan di Jepang.
Berdasarkan pengalaman Jepang tersebut, kita mncoba mengambi hikamahnya. Untuk itu, harus berjuang sekuat tenaga agar dapat segera mengejar ketinggalan dan memajukan sedikt demi sedikit sumber daya manusia Indonesia.
G. PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
Dalam GBHN 1999 dikatakan bahwa Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaanya mengacu pada kepribadaian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etiknya.
Untuk melaksanakan pembangunan nasional, kesetiaan warga terhadap pembangunan bangsasangatlah penting dan dari wargalah datangnya sumber daya manusia jadi tanpa kesetian di dalam sumberdaya manusia maka pembangunan nasional di dalam era globalisasi. Dan sebab tanta kesetian warganya mustahil program-program pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Dari macam aneka tersebut peritiwa-peristiwa dalam sejarah perjuangan bangsa kta dapat menagkap pesan penting tentang kesetiaan terhadap bangsa dan negara.
Alasan bangsa Portugal dan Belanda serta Jepang dapat menjajah bangsa kita sedikit banyak juga bersumber pada kurangnya kesetiakawanaan soasial di antara sesama bangsa kita. Hal ini nampak dari perjuangan yang pada awanya masih bersifat kedaerahan ataupun kelompok-kelompok belaka. Lebih dari itu, ternyata juga ada di antara bangsa kita yang justru membantu pihak penjajah dan memusuhi sesama bangsanya sendiri. Ketika perjuangan kemudian dilaukan dengan menyatukan seluruh potensi bangsa yang ada, maka kemerdekaanpun dapat kita capai bersama dan pada masa itu sumber daya manusia kita dapat bekerja sama dan saling setia satu dengan yang lain.
Pada tahun 1965, kesetian dan kesetiakawanan sosial sebagian rakyat Indonesia sebagian rakyat indonesia luntur. Gal ini ditandai dengan meletusnya G-30-S/PKI. Pritiwa itu, selain merusak persatuan-persatua bangsa, traumanya juga masih diraskan oleh sebagain rakyat Indonesia sampai sekarang ini sebagau pengalaman traumatis.
Disamping itu alasan kesejahtraan semacam itu, pentingnya mengembangkan kesertiaan dan kesetiakawanan sosial terhadap masyarkt, bangsa, dam negar Indonesia dapat dilihat dari kecendrungan perkembangan masa kini dan masa mendatang. Dalam era globalisasi dan dalam rangka perwujudan pasar bebas ASEAN (AFTA) mupun PEC bangsa kita kan menghadapi banyak tantangan terutama kepada sumber daya manusia Indonesia karena inti dari pembangunan nasional dalam era globalisasi adalah sumber daya manusia, apabila sumber daya manusia Indonesia terpengaruh dengan adanya era globalisasi maka akan terjadinya kemerosotan sosial, tidak adanya keetiaan dan kesetiakawanan, dan lain sebaginya.
Dalam era globalisasi, kita harus waspada terhadap berbagi bentuk penjajahan yang tersembunyi baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
Penjajahan itu, misalnya, tampak dalam ketaklukan kita untuk mengikuti pola hidup yang menjunjung tinggi konsumerisme dan sekularisme. Kondisi seperti itu akan membawa tantangan tersendiri bagi rasa kebangsaan atau nasionalisme serta sumber daya manusia bangsa kita.
H. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Ilmu mencangkup bidang pengetahuan yang luas. Ilmu berurusan dengan fakta yang teoritis dan merupakan hubungan-hubungan antarfakta tersebut. Istilah imu sering dipadankan dengan scince yanhg berasal dari bahasa latin scientie (pengetahuan), sedangkan teknlogi mengcu kepda segenap upaya manusia menempuh penmuannya untuk mmnuhi kbutuhannya. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknolog pembangunan jelas dapat meningkatkan produksi dalam berbagia sektor dan mengkatkan sumber daya manusia. Peningkatan hasil produksi membawa pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memegang peranan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Perkembangan pnerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) jelsa mmberi manfaat yang besar bagi manusia. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan sumber daya manusia Indonesia. Dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi jumlah jenis barang yang diproduksi akan lebih banyak dan beragam dengan kualitas yang lebih baik dan terjamin. Begitu pula pelayanan terhadap konsumen akan lebih lancar dan efisien.
Penerapan iptek daam pembangunan selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif. Dampak positif antar lain meningkatkan hasil produksi, menghemat waktu, tenaga, dan meningkatkan kwalitas sumber daya manusia Indonesia. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadi pncemaran udara,rusaknya lingkungan, terganggunya ekosistem ,dan sumber daya alam. Oleh karena itu, penerapan iptek dalam pembangunan mutlak diperlukan, namun harus tetap memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan masalah kelestarian lingkungan hidup.
Kalau tidak ada sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi tdak mungkin bangsa indonesia akan menggunakan iptek dan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dan berkembang di dunia.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan tekologi (iptek) setiap negara untuk kesejahtraan, dan kemakmuran bangsa serta meningkatkan sumber daya manusia. Begitu pula indonesia sebagia negara berkembang menuju negara yang maju harus mampu menguasi iptek dalam berbagai bidang agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di era globalisasi sekarang dengan cara mengasah dan meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dari berbagai bidang agar bangsa Indonesia menjadi negara yang maju.

I. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pemerintahan mengadakan kbijksanaan dengan menuntut kepada para pengusaha untuk melindung dan mnghgai hak-hak serta kewajiban para pekerjanya. Dalam hubungannya sumber daya manusia dengan industri, ada hal-hal yang prlu diperhatikan yaitu sebagi berikut.
1. Lembaga ketenagakerjaan
Tugas lembaga ketenagakerjaan adalah pelaksana hubungan perburuhan pancasila (hubungan industri Pancasila) dan mngadakan brbagai macam pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan mutu tenaga kerja.
2. Perjanjian Perburuhan
Kesepakatan keraja bersama (KKB) antara buruh dan pengusaha dalam bidang industri perlu dilaksanakan agar tidak menimbulkan permasalahan.
3. Keselamatan kerja
Peraturan tentang keselamatan kerja brtujuan untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan hidup.
Langkah-langkah keselamtan kerja antara lain:
a. pembentukan dewan keselamatan kerja dengan anggota: Pemerintah, Kodim, SPSI (serikat pekerja seluruh Indonesia).
b. Pembentukan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja di tingkat perusahaan dengan anggota pihak pekerja dan pengusaha.
c. Adanya pengawasan perburuhan.
d. Penyediaan wisma-wisma para pekerja.
e. Program bekerja sambil belajar (kejar), bagi yang buta huruf.
f. Diadakan penggujian lingkungan kerja (Hyperkes = hygiene perusahaan dan kesehatan kerja).
4. Pengaturan Pengupahan
Pengaturan pengupahan dalam industri diusahakan secara tepat dan bijaksana. Dalam pengaturan pengupahan ini, pemerintahan juga ikut bertanggung jawab dan direalisasikan dalam penentuan upah minimum regional (UMR).
5. Jaminan Sosial
Untuk melaksanakan jaminan sosial didirikan perusahaan Umum Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK), diadakan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), dan tabungan hari tua (THT).
J. FAKTOR YANG MENENTUKUKAN PEMBANGUNAN
Salah satu faktor yang menentukan pembangunan adalah sumber daya manusia, baik sebagai subjek maupun sebagai objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan maka peranan sumber daya manusia sangat penting dalam menghasilkan barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Tingkat produktivitas SDM dapat di tentukan dari hal-hal sebagi berikut:
a. Cara sumber daya manusia diorganisasi dalam kelembagaan seperti milik swasta, milik masyarakat, milik negara.
b. Pola Imbalan materrial sepertio bagi hasil dan nirmaterial seperti tanda penghargaan atau prestasi kerjanya.
c. Teknologi yang dipakai dalam menghasilkan barang dan jasa.
d. Pemanfaatan dalam komposisi pengembangan di berbagai sektor produksi.
e. Perlakuan atasdiri manusia dengan mengindahkan martabat manusia.
Pembangunan kebudayaan Indonesia, kebudayaan nasional diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan makna pada pembangunan nasional dan salah satu dari pengembangan SDM, ada beberapa unsur dalam membangun budaya nasional, seperti diuraikan berikut ini:
a. pengembangan kebudayaan bangsa
b. Pembangunan Budaya nasional
s. Pembauran
d. Pembinaan bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahas asing
f. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan dan keaarsipan
g. Pengembangan dan Pembinaan Kesenian


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam era globalisasi sumberdaya manusia sangat enting untuk kemajuan bangsa Indonesia kedepannya dan menuju kepada negara yang maju dan meninggalkan nebara berkembang.
Tapi di era globalisasi ini banyak sekali tantang bagi bangsa indonesia untuk meningkatkan sumber daya manusia karean di era globalisasi banyak sekali pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. Dan di globalisasi ini juga diperlukan adanya kesetiaan, kesetiakawanan, disiplin, berjaka sama, menghargai waktu, dan lain sebagianya yang berfungsi untuk mendidik sumber daya manusia Indonesia agar rajin, bersemangat, pintar, disiplin, dan lain sebgainya.

DAFTAR PUSTAKA

- Abubakar, Suardi, dkk. 2002. BUKU PPKN KELAS 3 SMU. Jakarta: Yudhistira.
- Thamiend R, Nico dan Manus, M.P.B. 2002. BUKU SEJARAH KELAS 3 SMU. Jakarta: Yudhistira.
- Suteng S, Bambang, dkk. 2000. BUKU PPKN KELAS 2 SMU. Salatiga: Erlangga.
- Wardiyatmoko, k. 2000. BUKU GEOGRAFI KELAS 2. Jakarta: Erlangga.
- Simanjuntak Posman,2003. BUKU ANTROPOLOGI KELAS 3 SMU.. Jakarta: Erlangga.
- Wardiyatmoko K & Bintarto H.R, 2000. BUKU GEOGRAFI KELAS 1 SMU. Jakarta: Erlangga.
- Hamalik Dr. Oemar, 2001. PENGEMBANGAN SDM MANAJEMENPELATIHAN KETANAKERJAAN PENDEKATAN TERPADU. Jakarta: PT Bumi Aksara.
- Notoatmodjo DR. Soekidjo, 1991. PENGEMBANGAN SDM. Jakarta: Rineka Cipta.
- Badrika I Wayan, 2000. BUKU SEJARAH KELAS 3 SMU. Jakarta: Erlangga
- Ritongga, dkk, 2003. BUKU EKONOMI KELAS 3 SMU. Jakarta: Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar