Selasa, 06 April 2010

PERAN DAN ETOS KOMUNIKATOR DALAM BERDAKWAH

oleh Dosen STAIN samarinda jurusan Dakwah yakni Ibu Ida Suryani Wijaya pada mata kuliah Hadits Komunikasi


1. Dapat memilih waktu dengan tepat
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالََ : كَانَ النَّبِيُّ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَخَوَّلنُاَ بِالْمَوْعِظَةِ فِي اْلأَيّاَّمِ , كَرَاهِيَةَ السَّامَةِ عَلَيْنَا
“ Nabi Muhammad SAW memilih waktu yang tepat untuk berkhutbah sehingga kami tidak merasa bosan ( Nabi tidak mengganggu kami dengan melibatkan kami dalam pembicaraan agama dan ilmu pengetahuan terus menerus sepanjang waktu “
2. Cara Nabi Berbicara
 عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالََ : كَانَ أَبوُ هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ وَيَقُولُ:………………………………… ........................................... إِنَّمَا كَانَ النَّبِيُّ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يُحَدِّثُ حَدِيْثًا لَْوْ عَدهُ ألعَادُّ لأَحْصَاهُ
“………. Abu Hurairah sedang menceritakan hadist Nabi saw dan berkata,……………………. ………………………….Apabila Nabi berbicara seseorang akan sanggup menghitung pembicaraan beliau (mencatat kata-kata beliau karena tidak cepat)
3. Keramahan Nabi
عَنْ اَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ اِمْرَأَةً كَانَ فيِ عَقْلِهَا شَيْءُ فَقَالَتْ : يَا رَسُولُ اللهِ, إِنَّ لِي إِلَيْكَ حَاجَةً فَقَالَ : يَا أُمِّ فُلاَنٍ اُنْظُرِي أَيُّ السِّكَكِ شِئْتَ حَتَّى اَقْضِيَ لَكِ حَاجَتِكَ فَخَلاَ مَعَهَا فيِ بَعْضِ الطُّرْقِ حَتَّى فَرَغْتُ مِنْ حَاجَتِهَا

“ Seorang wanita tua pernah mempunyai suatu masalah pada akalnya, dia berkata : Wahai Rasulullah, saya punya suatu keperluan kepada engkau, sabda beliau wahai Ummu fulan, lihatlah di jalan mana yang kamu sukai agar aku dapat memenuhi hajatmu ? lalu beliau menemani wanita itu (mendengarkan keluhannya) di salah satu jalan sehingga wanita tersebut merasa puas.”
 ETOS KOMUNIKATOR
 Kesiapan (Preparedness)
 Kesungguhan (Seriousness)
 Ketulusan (Sincerity)
 Kepercayaan (Confidence)
 Ketenangan (Poise)
 Keramahan (Friendship)
 Kesederhanaan (Moderation)
Kesiapan (preparedness)
Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukkan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang. Kesiapan ini akan tampak pada gaya komunikasinya yang meyakinkan. Tampak oleh komunikan penguasaan komunikator mengenai materi yang dibahas.
Kesungguhan (Seriousness)
Seorang komunikator (da’i) yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukkan kesungguhan, akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya
Ketulusan (Sincerity)
Da’i harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya, sehingga dapat menghindarkan kesan “bohong” pada pikiran khalayak
Kepercayaan (Confidence)
Da’i harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna (siap menghadapi segala situasi)
Ketenangan (Poise)
Khalayak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata. Ketenangan ini perlu dipelihara dan selalu ditunjukkan pada setiap peristiwa komunikasi
Keramahan (Friendship)
Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpati komunikan kepadanya. Keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. Keramahan tidak saja ditunjukkan dg ekspresi wajah, tetapi juga gaya dan cara mengutaraan paduan pikiran dan perasaannya
Kesederhanaan
Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetpi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dan dalam gaya mengkomunikasikannya

0 komentar:

Posting Komentar